Analisis Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Operasi Craniotomi dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di Ruang Intensif Care Unit (ICU)
Keywords:
Post Craniotomi, Peningkatan Saturasi OKsigen, Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas, SuctionAbstract
Latar belakang Pada 3 pasien yang mengalami tindakan operasi craniotomy setelah dilakukan suction dengan tekanan 100 mmHg mengalami perubahan saturasi oksigen. Tindakan post Craniotomy adalah setelah dilakukannya operasi pembukaan tulang tengkorak untuk mengangkat tumor, mengurangi TIK, mengeluarkan bekuan darah atau menghentikan perdarahan, yang mengakibatkan penurunan kesadaran dan ketidakmampuan mengeluarkan secret di jalan nafas secara mandiri. Bersihan jalan nafas adalah ketidakmampuan membersihkan sekresi dan obstruksi dari saluran nafas, sehingga diperlukan tindakan suction dengan tekanan terendah 100 mmHg dalam 10 detik dengan memperhatikan adanya perubahan SPO2. Nilai saturasi oksigen 100 mmHg mengalami penurunan saturasi oksigen 2%. Tujuan: Menganalisis asuhan keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas yang diberikan pada klien pada pasien post operasi Craniotomy di ruang Intensive Care Unit Prof.Dr.Margono Soekardjo Purwokerto. Metode: Asuhan keperawatan pada 3 responden, suction tekanan 100 mmHg dalam 10 detik, pulse oximeter (SPO2) Hasil: Berdasarkan hasil observasi pada 3 pasien setelah dilakukan suction saturasi oksigen mengalami peningkatan, Tn.A SPO2 sebelum dilakukan suction 92% setelah suction menjadi 93%. Tn.R sebelum dilakukan suction 92% setelah dilakukan suction 93%. Tn.T sebelum dilakukan suction 89% setelah dilakukan suction 90%. Kesimpulan: Terdapat perubahan saturasi oksigen mengalami peningkatan sebelum dilakukan tindakan keperawatan dan setelah dilakukan tindakan keperawatan. Rekomendasi: Melakukan tindakan suction sesuai SOP dengan tekanan 100 mmHg dalam 10 detik.
References
Arikunto, & Suharsini. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rhineka Cipta
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
Balitbang, Kemenkes, RI (2017). Riset Kesehatan Dasar, RISKESDAS Jakarta: Kementrian Kesehatan.
Basuki, A & Dian, S. (2009), Kedaruratan Neurologi.Bandung. Ilmu Penyakit Saraf FK UNPAD. Diakses pada tanggal 01 Mei 2019 jam 09.30 WIB.
Carpenito, L.J. (2010). Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Jakarta: EGC.
Depkes. (2012). Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Jakarta: EGC.
Friedman,M.,& Bowman, O.&.(2010). Riset, teori, & praktik: editor edisi bahasa Indonesia, Estu Tiar,Ed 5.Jakarta : EGC
Friedman,M.,& Bowman, O.&.(2010). Riset, teori, & praktik: editor edisi bahasa Indonesia, Estu Tiar,Ed 5.Jakarta : EGC
Hendy Lesmana, (2015). Analisis Dampak Penggunaan Varian Tekanan Suction Vol 1. Terjemahan allenidekania. Jakarta: PT.EGC.
Herdman,T., & Kamitsuru S. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017. Edisi 10. Jakarta: EGC
Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi
Hudak, C.M. & Gallo, B.M. (2010). Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik, 138 Volume 3 Nomor 3 Mei 2019.
Ignativicus, (2012) Jurnal Sehat Bebaya Volume 1 No 2: pengaruh Tindakan Suction Terhadap Perubahan Saturasi Oksiger Perifer Pada Pasien Yang di Rawat di RSUD Abdul Ruang ICU: 2012. Diakses pada tanggal 03 Mei 2019 jam 10.00 WIB
Kozier, B., et al. 2008, Fudamental of Nursing: Consepts, Process and Practice.New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Lynn, (2011). Hubungan Metode Suction Pada Pasien Yang Terpasang Ventilator Terkait Kejadian Infeksi Nosokomial. Diakses pada tanggal 6 januari 2019 Jtptuniumus-gdl-rosy
Menkes. (2010). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Menkes
Mutaqqin, A. (2012). Pengantar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta: EGC.
Mutataqin, A. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Persyarafan, Jakarta: PT. Salemba Medika
NANDA. (2018). Diagnosis Keperawatan Definisi& Klasifikasi 2018-2020 Edisi 11Editor T Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru, Jakarta: EGC
Notoatmodjo & Soekidjo. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta
Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan Jakarta: Salemba Medika.
Potter, P, A & Perry,A.G.(2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Buku 3. Edisi 7, Terjemahan Renata Komalasari. Jakarta EGC
Purwoko, I, & Saryono (2009). Mengelola Pasien Dengan Ventilator Mekanik, Bogor: Rekamata: Jakarta EGC.
Sjamsuhidajat, dkk. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta:EGC
Syifa, Zakiyyah. 2014. Pengaruh mobilisasi Progresif Level 1 Terhadap Resiko Dekubitus dan Pengaruh Saturasi Oksigen
Timby, B. K. (2009). Fundamental Nursing Skill and Concepts. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.
Mattahay, M.A. 2003. Acute Respiratory Distress Syndrome. New York: Marcel Dekke
Wilkinson, J.M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 7 (Eny Meiliya & Monica Ester, Penerjemah). Jakarta: EGC.
Wijaya, R, R. (2015). Perubahan Saturasi Oksigen Pada Pasien Kritis Yang Dilakukan Suction Endotracheal Tube di ICU RSUD DR. MOEWARDI Suarakarta. Digilib.Stikeskusumah.
Wiyoto. 2010, April. Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Prosedur Suction Dengan Perilaku Perawat Dalam Melakukan Tindakan Suction di ICU Rumah Sakit dr. Kariadi Semarang (Online), (http://digilib.unimus.ac.id/ gdl.php?mod=browse&op=read=jtptu nimus-gdl-wiyotog2a2-5560, diakses pada senen 14 januari 2019 pukul 13.32 WIB.
Zakiyah. 2014. Pengaruh Mobilisasi Progresif Level 1 Terhadap Resiko Dekubitus Dan Pengaruh Saturasi Oksigen.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 S Sulasmi, Isma Yuniar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.